Saturday, December 16, 2017

TUGAS SOFTSKILL 2 (TOOLS AUDIT OPEN SOURCE)

FREE PC AUDIT V 3.5

Bagi para Sys Admin yang salah satu tugasnya meng-inventaris semua komputer yang ditanganinya. Atau bagi Anda yang hendak membeli komputer rakitan, yang sering kali bingung dengan begitu banyak komputer yang ditawarkan, karena semua penawaran di sertai dengan spesifikasi yang membingungkan bagaimana cara menge-ceknya. Bisa jadi kalau kita awam tentang hardware pada komputer rakitan, sangat mudah tertipu.

Untuk memudahkan kita mengetahui isi hardware dan software suatu laptop/komputer, dapat menggunakan bantuan suatu software freeware portabel yang kecil ukurannya. Software ini bernama FREE PC AUDIT. Portabel freeware ini berfungsi untuk mengetahui isi laptop/komputer.

Cara penggunaanya sangat mudah :
1. Download FREE PC AUDIT v 3.5
2. Langsung jalankan (dobel klik) file freepcaudit.exe
3. Tunggu sebentar, Free PC Audit akan menginventaris hardware, software dan semua proses yang sedang jalan dalam komputer.
4. Hasil invetaris oleh Free PC Audit bisa langsung di lihat dan bisa disimpan dalam format teks.


Hasilnya :

1. System

2. System

3. System

4. Software

5. Software

6. Processes

Wednesday, November 1, 2017

TUGAS SOFTSKILL (AUDIT SISTEM INFORMASI)

NAMA  : Ardin Monang
KELAS : 4KA15
NPM     : 11114506

LATAR BELAKANG
Auditing Teknologi Informasi muncul seiring dengan pesatnya teknologi informasi. Dimana peranan computer dalam proses auditing sangat penting. Bahkan sekarang ini mulai dari input, proses, dan output telah banyak yang menggunakan computer atau sudah tidak manual lagi.

PENGERTIAN
Audit teknologi informasi atau IT (information technology) audit atau juga dikenal sebagai audit sistem informasi (information system audit) merupakan aktivitas pengujian terhadap pengendalian dari kelompok-kelompok unit infrastruktur dari sebuah sistem/teknologi informasi. Pengujian/evaluasi terhadap kelompok-kelompok unit infrastruktur tersebut dapat dilakukan atas audit keuangan, audit internal maupun obyek-obyek lain yang terkait dengan pengembangan/pembangunan sebuah sistem informasi.
Sebelumnya IT audit dikenal sebagai EDP (electronic data processing) audit atau audit pengolahan data secara elektronik. Saat itu pengujian lebih menitikberatkan pada pengumpulan dan evaluasi bukti-bukti pengembangan, penerapan serta operasional sistem informasi.  Audit TI (teknologi informasi) pun dikenal sebagai ADP (automated data processing) audit dan computer audit.
Beberapa alasan penting mengapa Audit EDP perlu dilakukan, antara lain :
-          Kerugian akibat kehilangan data.
-          Kesalahan dalam pengambilan keputusan.
-          Risiko kebocoran data.
-          Penyalahgunaan komputer.
-          Kerugian akibat kesalahan proses perhitungan.
-          Tingginya nilai investasi perangkat keras dan perangkat lunak komputer.
Dalam praktiknya, tahapan-tahapan dalam audit EDP tidak berbeda dengan audit pada
umumnya, yaitu sebagai berikut :
-          Tahapan Perencanaan; Sebagai suatu pendahuluan mutlak perlu dilakukan agar auditor mengenal benar obyek yang akan diperiksa sehingga menghasilkan suatu program audit yang didesain sedemikian rupa agar pelaksanaannya akan berjalan efektif dan efisien.
-          Mengidentifikasikan risiko dan kendali; Untuk memastikan bahwa qualified resource sudah dimiliki, dalam hal ini aspek SDM yang berpengalaman dan juga referensi praktik terbaik.
-          Mengevaluasi kendali dan mengumpulkan bukti-bukti; Melalui berbagai teknik termasuk survei, interview, observasi, dan review dokumentasi.
-          Mendokumentasikan; Mengumpulkan temuan-temuan dan mengidentifikasikan dengan auditee.
-          Menyusun laporan; Mencakup tujuan pemeriksaan, sifat, dan kedalaman pemeriksaan yang dilakukan.

JENIS AUDIT TI
1.      Sistem dan aplikasi.
Audit yang berfungsi untuk memeriksa apakah sistem dan aplikasi sesuai dengan kebutuhan organisasi, berdayaguna, dan memiliki kontrol yang cukup baik untuk menjamin keabsahan, kehandalan, tepat waktu, dan keamanan pada input, proses, output pada semua tingkat kegiatan sistem.
2.      Fasilitas pemrosesan informasi.
Audit yang berfungsi untuk memeriksa apakah fasilitas pemrosesan terkendali untuk menjamin ketepatan waktu, ketelitian, dan pemrosesan aplikasi yang efisien dalam keadaan normal dan buruk.
3.      Pengembangan sistem.
Audit yang berfungsi untuk memeriksa apakah sistem yang dikembangkan mencakup kebutuhan obyektif organisasi.
4.      Arsitektur perusahaan dan manajemen TI.
Audit yang berfungsi untuk memeriksa apakah manajemen TI dapat mengembangkan struktur organisasi dan prosedur yang menjamin kontrol dan lingkungan yang berdaya guna untuk pemrosesan informasi.
5.      Client/Server, telekomunikasi, intranet, dan ekstranet.
Suatu audit yang berfungsi untuk memeriksa apakah kontrol-kontrol berfungsi pada client, server, dan jaringan yang menghubungkan client dan server.

MANFAAT
A. Manfaat pada saat Implementasi (Pre-Implementation Review)
Institusi dapat mengetahui apakah sistem yang telah dibuat sesuai dengan kebutuhan ataupun memenuhi acceptance criteria.
Mengetahui apakah pemakai telah siap menggunakan sistem tersebut.
Mengetahui apakah outcome sesuai dengan harapan manajemen.


B. Manfaat setelah sistem live (Post-Implementation Review)
 Institusi mendapat masukan atas risiko-risiko yang masih yang masih ada dan saran untuk penanganannya..
Masukan-masukan tersebut dimasukkan dalam agenda penyempurnaan sistem, perencanaan strategis, dan anggaran pada periode berikutnya.
Bahan untuk perencanaan strategis dan rencana anggaran di masa mendatang.
 Memberikan reasonable assurance bahwa sistem informasi telah sesuai dengan kebijakan atau prosedur yang telah ditetapkan.
 Membantu memastikan bahwa jejak pemeriksaan (audit trail) telah diaktifkan dan dapat digunakan oleh manajemen, auditor maupun pihak lain yang berwewenang melakukan pemeriksaan.
Membantu dalam penilaian apakah initial proposed values telah terealisasi dan saran tindak lanjutnya.

STANDAR AUDIT TI
Standar yang digunakan dalam mengaudit teknologi informasi adalah standar yang diterbitkan oleh ISACA yaitu ISACA IS Auditing Standard. Selain itu ISACA juga menerbitkan IS Auditing Guidance dan IS Auditing Procedure. Standar adalah sesuatu yang harus dipenuhi oleh IS Auditor. Guidelines memberikan penjelasan bagaimana auditor dapat memenuhi standar dalam berbagai penugasan audit, dan prosedur memberikan contoh langkah-langkah yang perlu dilalui auditor dalam penugasan audit tertentu sehingga sesuai dengan standar. Bagaimanapun IS auditor harus bisa menggunakan judgement profesional ketika menggunakan guidance dan procedure.

Standar yang aplicable untuk audit TI adalah terdiri dari 11 standar yaitu; S1. Audit charter, S2. Audit Independent, S3. Profesional Ethic and standard, S4.Profesional competence, S5. Planning, S6. Performance of Audit Work, S7. Reporting. S8.Follow-Up Activity, F9. Irregularities and Irregular Act, S10. IT Governance dan S11. Use of Risk Assestment in Audit Planning. IS Auditing Guideline terdiri dari 32 guidance dalam mengaudit TI yang mengcover petunjuk mengaudit area-area penting. IS Audit Procedure terdiri dari 9 prosedur yang menunjukan langkah-langkah yang dilakukan auditor dalam penugasan audit yang spesifik seperti prosedur melakukan bagaimana melakukan risk assestment, mengetes intrution detection system, menganalisis firewall dan sebagainya. Jika dibandingkan dengan audit keuangan, maka standar dari Isaca ini adalah setara dengan Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) yaitu menyangkut tata cara bagaimana audit dilakukan. Sedangkan bagaimana kondisi apa yang diaudit diberikan penilaian berdasarkan standar tersendiri yaitu Cobit.

STUDI KASUS
KASUS PT NISSAN
Perusahaan skala besar sekelas Nissan juga dapat mengalami masalah sulit berkaitan dengan skala ekonominya dalam bersaing dengan kompetitor. Sejak tahun 1998, Nissan mengidentifikasi banyak kerugian yang dialami dalam operasi perusahaan. Penyebabanya adalah inefisiensi, terlalu banyak sumber daya yang dialokasikan untuk produksi dan pemasaran. Nissan kemudian meminta Ghosn untuk melakukan restrukturisasi pada pabrik  Nissan dalam rangka efisiensi. Ghosn setuju, dan dalam menjalankan tugasnya banyak keputusan-keputusan tidak populer yang dibuatnya. Tentu ini menuntut penyesuaian dari seluruh komponen perusahaan yang terlibat. Perubahan yang dilakukan Ghosn antara lain pengurangan jumlah tenaga kerja, meningkatkan rasa memiliki dan tanggung jawab karyawan, mengaktifkan team work, menumbuhkan kesadaran bahwa burning platform dan reengenering merupakan suatu kewajaran, penghematan, standarisasi keuangan internasional. Tantangan terbesar bagi Gohsn adalah mengubah mindset dari anggota perusahannya. Hasilnya sangat menakjubkan bagi Nissan. Nissan berhasil mengatasi krisis.

Friday, March 10, 2017

Desain Dan Manajemen Jaringan Komputer

MENGANALISIS JARINGAN INTERNET PADA WEB GUNADARMA (ejournal.gunadarma.ac.id)


KECEPATAN INTERNET
Sebelum kita memulai menganalisis, kita akan mengecek kecepatan koneksi internet yang akan digunakan nanti unuk memulai menganalisis. Kita akan mengeceknya melalui sebuah website speedtest.net. Pertama, kita buka speedtest.net. Kedua, kita klik 'begin test' pada tampilan di web tersebut. Ketiga, kita tunggu beberapa menit selagi web tersebut sedang mengecek kecepatan internet kita. Keempat, setelah selesai kita akan mendapatkan hasil seperti ini

Dari gambar tersebut maka kecepatan download yang didapat adalah 1,82 mbps dan upload adalah 1,39 dengan ping 10ms.

TAHAP ANALISIS :

1. IP ADRESS
IP Merupakan Protokol pada network layer yang memiliki sifat dan perananan sebagai Connectionless, yakni setiap paket data yang dikirimkan pada suatu saat akan melalui rute secara independen. Paket IP atau datagram akan melalui rute yang ditentukan oleh setiap router yang dilewati oleh datagram tersebut. Hal ini memungkinkan keseluruhan datagram sampai di lokasi tujuan dalam urutan yang berbeda karena menempuh rute yang berbeda pula.
Fungsi IP Adress Fungsi IP address dibagi menjadi dua fungsi. Pertama, sebagai alat identifikasi host atau antarmuka jaringan. Kedua, sebagai alamat lokasi jaringan.
Cara mengetahui IP ADRESS dari ejournal.gunadarma.ac.id yaitu :
- Buka command prompt (CMD)
- Ketikkan command "ping ejournal.gunadarma.ac.id"
- Tekan Enter

Pada gambar ini maka kita mengetahui alamat IP dari website ejournal.gunadarma.ac.id yaitu 202.125.94.67

2. WEBSITE TRAFFIC
Trafik website atau lalu lintas website (web traffic) merupakan hal yang sangat penting di internet, terutama bagi website bisnis online. Trafik kunjungan yang tinggi berarti banyak peluang. Hanya saja, apakah trafik tersebut benar-benar efektif, real (nyata) atau hanya sekedar angka belaka.
Cara mengecek website traffic dari ejournal.gunadarma.ac.id yaitu :
- Kita buka website statshow.com
- Klik pada bagian website report
- Ketikkan ejournal.gunadarma.ac.id
- Setelah selesai maka kita akan mendapatkan hasil seperti ini









3. RESPONSE TIME
Waktu Tanggap ( Response Time) adalah waktu tanggap yg diberikan oleh antar muka/interface ketika user merequest/ mengirim permintaaan ke komputer. Secara umum, pengguna menginginkan bahwa program aplikasinya dapat memberikan waktu tanggap yang sependek – pendeknya. Tetapi waktu tanggap yang baik memang tidak dapat ditentukan, karena ada beberapa aspek yang mempengaruhi, antara lain yakni ragam interaksi yang diinginkan dan kefasihan pengguna dalam menjalankan program aplikasi tersebut. Selain itu, watu tanggap yang berbeda – beda dapat mempengaruhi konsentrasi pengguna yang pada gilirannya aka mempengaruhi kinerja pengguna.
Cara mengecek response time yaitu :
- Buka website freespeedtest.com
- Kita pilih bagian website speed test pada bagian kanan tampilan
- Masukkan ejournal.gunadarma.ac.id pada kolom website URL dan email kalian pada kolom email
- Lalu akan muncul seperti ini

PENUTUP
Sekian penjelasan dari saya untuk menganalisis jaringan internet pada website tertentu, yang saya ambil contoh adalah website dari gunadarma yaitu ejournal.gunadarma.ac.id. Semoga penjelasan ini dapat bermanfaat. Terimakasih.